Pendahuluan
Era transformasi digital sudah mengguncang berbagai sektor, termasuk layanan kesehatan. Di kawasan Asia Tenggara, banyak negara yang tengah mempercepat adopsi teknologi kesehatan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan. Di tengah pergerakan regional ini, posisi Indonesia menjadi menarik — khususnya melalui penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan integrasi data nasional melalui SATUSEHAT. Artikel ini akan mengeksplorasi kondisi digitalisasi kesehatan di Asia Tenggara, menyoroti bagaimana Indonesia berperan, serta bagaimana SIMRS berkontribusi dalam perubahan besar ini.

1. Latar Belakang Digitalisasi Kesehatan di Asia Tenggara
Negara-negara di Asia Tenggara menghadapi tantangan besar: populasi yang besar, distribusi layanan kesehatan yang tidak merata, dan beban penyakit kronis yang meningkat. Digitalisasi layanan kesehatan menjadi salah satu jawaban strategis untuk memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan efisiensi.
Misalnya, penggunaan teknologi seperti telemedicine, rekam medis elektronik (RME), sistem manajemen rumah sakit (SIMRS) dan platform integrasi data telah mulai diterapkan. Studi menunjukkan bahwa sistem digital dalam penanganan penyakit tidak menular (NCD) makin banyak digunakan di kawasan ini. ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id+1
2. Posisi Indonesia dalam Transformasi Digital Kesehatan
2.1 Perkembangan terkini
Indonesia telah melakukan beberapa langkah besar dalam digitalisasi layanan kesehatan. Salah satunya, integrasi sistem pelaporan penyakit seperti SIHEPI (Sistem Informasi Hepatitis) ke dalam registri elektronik di rumah sakit dan puskesmas di Jakarta, terhubung dengan SIMRS dan sistem kesehatan lain. World Health Organization
2.2 Inisiatif nasional
Platform SATUSEHAT yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi tulang punggung interoperabilitas data kesehatan, termasuk integrasi SIMRS dan faskes lainnya di wilayah seperti Jawa Barat. ANTARA News+1
2.3 Indonesia sebagai “Digital Health Beacon”
Dalam acara InterSystems Asia Healthcare Summit 2025, Indonesia disebut sebagai “digital health beacon” di Asia Tenggara karena kolaborasi dengan perusahaan teknologi dan pencapaian rumah sakit yang mencapai standar internasional. ANTARA News
3. Peran SIMRS dalam Transformasi Digital Kesehatan
SIMRS adalah sistem yang terintegrasi dan melayani berbagai fungsi rumah sakit: pendaftaran, rekam medis, manajemen keuangan, hingga laporan. Dalam konteks digitalisasi kesehatan, SIMRS berfungsi sebagai jembatan antara operasional rumah sakit dan jaringan data nasional kesehatan.
3.1 Integrasi data
SIMRS yang terhubung dengan platform nasional memungkinkan data pasien dan layanan masuk ke sistem nasional secara real-time. Hal ini mendukung pemantauan epidemi, penyediaan layanan yang lebih cepat, dan analitik kesehatan yang lebih baik.
3.2 Efisiensi dan pelayanan
Dengan SIMRS, rumah sakit dapat mengurangi duplikasi pekerjaan administratif, mempercepat layanan, dan meningkatkan transparansi. Ini memposisikan Indonesia setara dengan negara yang lebih dahulu dalam digital health.
4. Tantangan yang Dihadapi
Meski kemajuannya menjanjikan, transformasi digital kesehatan di Indonesia — dan Asia Tenggara secara umum — menghadapi sejumlah tantangan:
- Infrastruktur TI yang belum merata: Ketersediaan internet, server, dan perangkat di wilayah terpencil masih terbatas.
- Standar dan interoperabilitas: Meski ada SATUSEHAT, integrasi antar sistem masih memerlukan penyelarasan metadata dan format data. ANTARA News+1
- SDM kesehatan dan digital literacy: Tenaga medis dan administrasi membutuhkan pelatihan untuk sistem baru. ResearchHub
- Privasi dan keamanan data: Data kesehatan sangat sensitif dan harus dilindungi dari kebocoran atau penyalahgunaan.
5. Peluang & Rekomendasi untuk Ke Depan
Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin digitalisasi layanan kesehatan di Asia Tenggara. Beberapa strategi yang dapat diperkuat:
- Memperluas konektivitas dan infrastruktur TI ke wilayah terpencil.
- Menerapkan standar terbuka secara nasional untuk interoperabilitas sistem kesehatan.
- Memberikan pelatihan berkelanjutan untuk rumah sakit dalam penggunaan SIMRS dan integrasi data.
- Menguatkan regulasi dan mekanisme perlindungan data pasien.
- Kolaborasi publik-swasta dalam implementasi teknologi kesehatan dan sistem manajemen rumah sakit.
6. Kesimpulan
Digitalisasi kesehatan di Asia Tenggara bukan sekadar tren — ini menjadi kebutuhan strategis. Indonesia, melalui SIMRS dan platform data nasional seperti SATUSEHAT, berada pada posisi yang sangat signifikan. Meskipun ada sejumlah tantangan, dengan langkah yang tepat dan kolaboratif, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin regional dalam layanan kesehatan digital.