1. Era Baru Akreditasi Rumah Sakit
Di tengah digitalisasi sistem kesehatan, Akreditasi SNARS berbasis SIMRS menjadi tonggak penting bagi rumah sakit Indonesia.
Kemenkes mendorong seluruh fasilitas kesehatan agar bertransformasi, bukan hanya untuk memenuhi standar akreditasi, tapi juga meningkatkan mutu layanan pasien melalui Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Akreditasi versi terbaru SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit) menekankan keselamatan pasien, manajemen risiko, dan efektivitas data klinis.
Dan di sinilah SIMRS mengambil peran strategis: menyediakan basis data yang valid, mudah dilacak, dan terintegrasi antar-unit.

2. Apa Itu Akreditasi SNARS Berbasis SIMRS?
Akreditasi SNARS (dikelola oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit โ KARS) merupakan penilaian menyeluruh terhadap mutu layanan rumah sakit.
Dengan SIMRS, proses verifikasi data menjadi otomatis dan terdokumentasi digital.
Setiap tindakan medis, stok farmasi, hingga asesmen pasien terekam rapi dalam satu sistem.
Contoh penerapan sederhana:
- Unit rawat jalan menginput hasil pemeriksaan โ otomatis tersimpan di database pasien.
- Tim akreditasi dapat menarik laporan untuk bukti standar pelayanan.
- Data pasien terlindungi melalui enkripsi dan audit trail.
3. Peran SIMRS dalam Mendukung Standar SNARS
SIMRS bukan sekadar aplikasi, tapi tulang punggung dokumentasi digital.
Berikut perannya dalam memenuhi standar SNARS:
- ๐ Standar Pelayanan Medis: Semua tindakan klinis dan catatan pasien tercatat otomatis.
- ๐ Manajemen Dokumen: Dokumen kebijakan dan SOP dapat diunggah langsung ke sistem.
- ๐ Audit Internal: Laporan data mutu pelayanan bisa diekspor dalam format siap audit.
- ๐ Keamanan Data: Akses pengguna diatur sesuai jabatan dan kebutuhan unit.
Dengan integrasi ini, rumah sakit tak perlu lagi mengumpulkan dokumen manual saat survei akreditasi.
KARS dapat menilai keabsahan data langsung dari sistem.
4. Langkah Kesiapan Rumah Sakit Menuju Akreditasi Digital
Agar sukses menuju akreditasi SNARS berbasis SIMRS, rumah sakit perlu melewati beberapa tahap strategis:
a. Evaluasi Infrastruktur
Pastikan jaringan, server, dan keamanan data memenuhi standar ISO 27001.
Data pasien merupakan aset berharga yang wajib dilindungi dari potensi kebocoran.
b. Pelatihan SDM
Semua tenaga medis dan administrasi harus menguasai penggunaan SIMRS.
Salah satu kendala umum adalah โresistensi terhadap sistem digitalโ โ yang bisa diatasi dengan pelatihan rutin dan dukungan IT.
c. Integrasi Modul
Pastikan seluruh modul โ mulai dari pendaftaran, farmasi, radiologi, hingga billing โ saling terhubung tanpa error.
d. Audit Internal Digital
Lakukan audit bulanan berbasis data SIMRS.
Dengan begitu, manajemen tahu area mana yang belum sesuai dengan elemen penilaian SNARS.
5. Tantangan Implementasi di Lapangan
Transformasi digital tentu tidak semudah mengganti sistem kertas dengan komputer.
Beberapa kendala yang sering muncul antara lain:
- Ketergantungan pada vendor SIMRS yang tidak fleksibel.
- Masalah kompatibilitas dengan sistem BPJS atau Laboratorium.
- Ketidaksiapan SDM untuk input data secara real-time.
- Biaya migrasi dan pelatihan yang cukup tinggi.
Namun, semua tantangan ini sebanding dengan manfaat jangka panjangnya.
Rumah sakit dengan sistem digital yang kuat akan lebih cepat merespons kebutuhan akreditasi maupun krisis kesehatan.
6. Dampak Positif Bagi Rumah Sakit dan Pasien
Ketika akreditasi SNARS berbasis SIMRS diterapkan dengan baik, hasilnya terasa nyata:
- Transparansi Data: Semua aktivitas tercatat otomatis, mencegah manipulasi laporan.
- Efisiensi Waktu: Staf tidak perlu menyiapkan dokumen fisik untuk akreditasi.
- Peningkatan Mutu: Manajemen mutu dan keselamatan pasien menjadi budaya digital.
- Kepuasan Pasien: Pelayanan menjadi lebih cepat, tepat, dan terukur.
Selain itu, rumah sakit yang sudah digital-ready cenderung lebih mudah menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan sistem nasional seperti SATUSEHAT dari Kemenkes.
7. Kolaborasi dengan Regulator dan Vendor Teknologi
Kesiapan menuju akreditasi digital bukan tugas rumah sakit semata.
Pemerintah melalui Kemenkes RI dan KARS juga menyediakan panduan integrasi dengan sistem nasional.
Beberapa vendor lokal sudah mulai menawarkan fitur akreditasi otomatis, yang dapat mengisi bukti elemen penilaian langsung dari database.
๐ Outbound link contoh:
KARS Resmi โ Standar SNARS Edisi 1.1
Kemenkes RI โ Transformasi Digital Kesehatan
๐ Internal link contoh:
Integrasi BPJS dalam SIMRS
Pemantauan Stok Farmasi Otomatis
8. Kesimpulan: Digitalisasi Adalah Masa Depan Akreditasi
Perjalanan menuju Akreditasi SNARS berbasis SIMRS bukan hanya kewajiban administratif, melainkan langkah besar menuju ekosistem kesehatan digital nasional.
Rumah sakit yang lebih siap digital akan lebih cepat beradaptasi terhadap regulasi baru, audit mutu, dan kebutuhan pasien modern.
Seperti yang sering dikatakan para ahli,
โAkreditasi tidak hanya tentang memenuhi standar, tapi membangun budaya mutu.โ
Dan kini, budaya itu lahir dari data digital yang terpercaya melalui SIMRS.

