Langkah mengatasi luka gigitan anjing penting diketahui setiap orang, terutama di lingkungan yang dekat dengan hewan peliharaan. Gigitan anjing bisa menimbulkan luka terbuka, infeksi, hingga risiko penularan rabies. Dengan memahami cara penanganan yang benar, kita dapat mencegah komplikasi serius dan mempercepat proses penyembuhan.

1. Tetap Tenang dan Evaluasi Luka
Hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Panik hanya akan memperburuk keadaan. Lihat kondisi luka:Hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Panik hanya akan memperburuk keadaan. Lihat kondisi luka:
- Apakah luka hanya goresan kecil?
- Apakah luka dalam dan mengeluarkan banyak darah?
- Apakah anjing yang menggigit adalah anjing peliharaan atau liar?
Langkah awal ini membantu menentukan tindakan selanjutnya.
2. Bersihkan Luka Segera
Basuh luka dengan air mengalir selama 10–15 menit. Hal ini membantu membersihkan air liur dan mengurangi risiko infeksi. Gunakan sabun antibakteri jika tersedia:
- Cuci tangan sebelum menyentuh luka.
- Bilas luka dengan air mengalir selama 10-15 menit.
- Gunakan sabun lembut untuk membersihkan area sekitar luka.
- Jangan langsung menutup luka sebelum dibersihkan.
Membersihkan luka dengan cepat dapat mengurangi jumlah bakteri dan virus yang masuk.
3. Hentikan Pendarahan
Jika pendarahan cukup banyak, tekan luka dengan kain bersih atau perban. Jangan menekan terlalu keras agar jaringan tidak rusak.
Jika pendarahan cukup banyak:
- Tekan luka dengan kain bersih atau kasa steril selama beberapa menit.
- Angkat bagian tubuh yang luka agar darah berhenti lebih cepat.
4. Gunakan Antiseptik
Setelah luka bersih, oleskan antiseptik seperti povidone iodine atau larutan antiseptik lain. Ini membantu mencegah infeksi. Gunakan larutan antiseptik seperti povidone-iodine atau alkohol 70% untuk membunuh kuman. Ini penting dilakukan sebelum luka ditutup.
5. Segera Dapatkan Pertolongan Medis
Datangi puskesmas, klinik, atau rumah sakit untuk mendapatkan suntikan vaksin anti rabies (VAR) dan, jika perlu, vaksin tetanus. Dokter juga bisa memberikan antibiotik bila diperlukan.
Walaupun luka terlihat ringan, tetap disarankan pergi ke fasilitas kesehatan. Dokter mungkin akan:
- Memberikan vaksin tetanus (jika belum pernah dalam 5-10 tahun terakhir).
- Memberikan vaksin anti rabies sesuai jadwal.
- Menentukan apakah perlu antibiotik untuk mencegah infeksi.
6. Identifikasi Anjing yang Menggigit
Datangi puskesmas, klinik, atau rumah sakit untuk mendapatkan suntikan vaksin anti rabies (VAR) dan, jika perlu, vaksin tetanus. Dokter juga bisa memberikan antibiotik bila diperlukan.
Jika memungkinkan, cari tahu:
- Apakah anjing sudah divaksinasi rabies?
- Apakah anjing sehat atau menunjukkan gejala rabies (liur berlebihan, agresif)?
Informasi ini akan membantu dokter menentukan perlakuan yang tepat.
7. Pantau Luka dan Gejala
- Ganti perban setiap hari.
- Perhatikan tanda infeksi: bengkak, merah, bernanah, atau demam.
- Jika muncul gejala rabies (kesemutan di sekitar luka, demam, takut air), segera kembali ke dokter.
8. Hindari Mitos dan Penanganan yang Salah
- Jangan langsung menutup luka tanpa dicuci.
- Jangan oleskan kopi, minyak, atau bahan tradisional lain sebelum dibersihkan.
- Jangan abaikan luka hanya karena terlihat kecil.
Kesimpulan
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan
- Jangan membakar luka dengan benda panas.
- Jangan menutup luka tanpa mencucinya terlebih dahulu.
- Jangan meremehkan gigitan kecil, karena rabies tetap bisa menular meskipun lukanya kecil.
Mengetahui langkah mengatasi luka gigitan anjing adalah bentuk perlindungan diri. Tindakan cepat seperti mencuci luka, memberi antiseptik, dan mendapatkan vaksin rabies dapat menyelamatkan nyawa. Jangan menunda pergi ke dokter, terutama jika anjing yang menggigit tidak diketahui status vaksinasinya.
Bacaan Lanjutan
Untuk informasi lebih lengkap, baca juga artikel kami: